Duduk santai makan roti sama madu
Tidak lupa ditemani dengan ketan
Halo, selamat pagi Sobat Edu
Bertemu lagi dengan aku di blog kesehatan
Siapa disini Sobat Edu yang suka sama es krim? Jangan ditanya, deh! Pasti semuanya suka sama si manis itu.
Kalau nggak es krim, tentu saja coklat. Sama-sama si manis pujaan semua umat dengan alasan bisa mengembalikan suasana hati.
Memang, sih, setelah mengkonsumsi yang manis-manis pasti suasana hati akan meningkat. Tetapi ternyata tidak semua yang manis-manis baik bagi kesehatan, lho. Sobat Edu tahu nggak salah satu tiktokers cantik bernama Margo?
Kak Margo harus disuntik setiap hari karena dirinya mengidap penyakit diabetes.
Diabetes? Kan masih muda. Ah, pasti gaya hidup Kak Margo yang nggak sehat makanya bisa terkena diabetes.
Penyakit diabetes tidak memandang umur untuk dialami oleh siapapun.
Oleh karena itu, hari ini aku ingin mengulik persoalan penyakit diabetes yang selama ini menjadi hal aneh dikalangan masyarakat.
Diabetes dapat diderita oleh siapapun tanpa memandang umur maupun jenis kelamin. Bahkan seorang bayi yang baru terlahir memiliki potensi untuk mengidap penyakit diabetes.
Lalu mengapa bisa seperti itu? Bukannya selama ini penyakit diabetes disebabkan karena terlalu banyak mengkonsumsi makanan manis?
Diabetes atau penyakit gula disampaikan website halodoc adalah penyakit kronis atau yang berlangsung dalam jangka panjang. Penyakit diabetes ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah (glukosa) di atas normalnya.
Selanjutnya, penyakit diabetes memiliki empat jenis yaitu diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, diabetes tipe 3, dan diabetes tipe 4. Pada dasarnya ke-4 tipe diabetes ini sama saja yakni penderita mengalami peningkatan kadar gula darah. Ke-4 tipe diabetes memiliki perbedaan yang terletak pada “siapa” setiap penderitanya.
Yuk, Sobat Edu kita bahas satu persatu.
Diabetes tipe 1
Diabetes tipe 1 atau sering disebut sebagai Insulin Dependent Diabetes Mellitus. Diabetes tipe 1 merupakan penyakit autoimun kronis yang terjadi ketika tubuh kurang atau sama sekali tidak dapat menghasilkan hormon insulin.
Diabetes tipe 1 ini umum dialami oleh anak-anak, remaja, atau dewasa muda.
Mengapa diabetes tipe 1 dapat terjadi? Hal ini dikarenakan oleh sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melawan bibit penyakit malah keliru sehingga menyerang sel-sel penghasil insulin.
Sebagian besar penderita diabetes tipe 1 terjadi berdasarkan faktor genetik atau faktor keturunan dan paparan virus dilingkungan.
Gejala penderita mengalami diabetes tipe 1 adalah sering buang air kecil, sering merasa haus, dan sering merasa mudah lelah.
Hingga saat diabetes tipe 1 belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkannya. Sehingga setiap penderita diabetes tipe 1 harus melakukan terapi insulin seumur hidup untuk mengendalikan kadar gula darahnya. Lainnya ialah didukung dengan pola hidup sehat dan rajin berolahraga.
Diabetes tipe 2
Diabetes tipe 2 adalah kondisi ketika kadar gula darah melebihi nilai normal akibat resistensi insulin.
Pada umumnya, diabetes tipe 2 dialami oleh orang dewasa dan lansia karena faktor gaya hidup yang tidak sehat seperti kurangnya aktivitas fisik serta kelebihan berat badan.
Penyebab diabetes tipe 2 bisa terjadi adalah sel-sel diotot, lemak, dan hati menjadi resisten terhadap insulin sehingga kelebihan gula tidak dapat dibuang. Kemudian, pankreas tidak dapat memproduksi insulin yang cukup untuk mengatur kadar gula darah.
Gejala yang ditimbulkan dari diabetes tipe 2 seperti luka sulit sembuh, pengelihatan kabur, mati rasa atau kebas ditangan atau kaki, peningkatan frekuensi buang air kecil, sering merasa lapar, penurunan berat badan secara tiba-tiba, sariawan berulang kali, dan mudah terserang infeksi.
Pengobatan diabetes tipe 2 berbeda dengan diabetes tipe 1, jika penderita diabetes tipe 1 harus melakukan terapi insulin maka penderita diabetes tipe 2 dapat mengkonsumsi obat-obatan untuk mengendalikan kadar gula darahnya. Tidak lupa juga dengan pola hidup sehat serta meningkatkan aktivitas tubuh melalui olahraga.
Diabetes tipe 3
Diabetes tipe 3 merupakan sebuah kondisi ketika kurangnya suplai insulin ke dalam otak. Maka dapat dikatakan bahwa diabetes tipe 3 ialah gabungan antara diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
Lansia menjadi penderita paling umum dari diabetes tipe 3.
Karena kurangnya suplai insulin ke dalam otak, hal tersebut dapat menyebabkan kinerja otak menurun serta regenerasi sel otak menurun pula hingga memicu terjadinya penyakit Alzheimer. Penyakit Alzheimer membuat penderita mengalami penurunan kemampuan berpikir serta mengingat.
Bukan hanya kurangnya suplai insulin ke dalam otak, diabetes tipe 3 terjadi akibat kelebihan berat badan penderitanya.
Gejala diabetes tipe 3 ini menyerupai gejala diabetes tipe lainnya. Namun, gejala yang paling menonjol berhubungan dengan hilangnya ingatan penderita dan gangguan fungsi otak setiap penderita.
Pengobatan yang dapat dilakukan oleh setiap penderita diabetes tipe 3 adalah menjaga pola hidup, mengurangi konsumsi gula berlebih serta melakukan olahraga secara rutin.
Diabetes tipe 4
Diabetes tipe 4 atau diabetes gestasional ialah diabetes yang dialami selama masa kehamilan sampai proses persalinan.
Diabetes gestasional terjadi akibat tubuh tidak memproduksi cukup insulin untuk mengontrol kadar gula darah selama masa kehamilan. Lebih jelas mengenai diabetes gestasional, American Pregnancy Association memberikan penjelasan di dalam plasenta ibu hamil menghasilkan hormon khusus yang menghambat insulin bekerja dengan efektif.
Terdapat faktor lainnya yang dapat menimbulkan diabetes gestasional pada ibu hamil yaitu melahirkan bayi dengan berat badan lebih dari 4,5 kg pada kehamilan sebelumnya, memiliki keluarga yang menderita diabetes, memiliki berat badan berlebih atau obesitas, memiliki riwayat tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Gejala penderita diabetes gestasional seperti mulut kering, mudah lelah, sering merasa haus, frekuensi buang air kecil meningkat, dan pengelihatan buram.
Ibu hamil yang mengalami diabetes gestasional dapat melakukan beberapa pengobatan berupa diet, olahraga, serta mengkonsumsi obat-obatan. Namun, jelasnya semua itu dilakukan berdasarkan keputusan dokter. Ibu hamil harus sering melakukan pemeriksaan melalui dokter kandungan agar kadar gula darahnya tetap stabil. Kalau diabetes tipe 1, 2, dan 3 tidak dapat disembuhkan maka diabetes gestasional akan sembuh secara sendirinya ketika sang ibu sudah melahirkan anaknya.
Sudah terjawab, ya, Sobat Edu kalau Kak Margo menderita penyakit diabetes tipe 1. Tentu saja hal tersebut ditimbulkan akibat faktor keturunan. Selain itu, di dalam akun tiktok miliknya Kak Margo beberapa kali membagikan aktivitas dirinya dalam sehari-hari sebagai penderita diabetes tipe 1. Beberapa kali pula Kak Margo memperlihatkan ketika dirinya harus melakukan suntikan insulin untuk dirinya sendiri.
Semua yang manis-manis memang sangat menggoda. Tetapi jangan sampai yang manis-manis terlalu berlebihan sehingga memberikan dampak buruk bagi tubuh sendiri.
Menjaga pola makan serta menjalani pola hidup sehat menjadi kunci utama dalam pengobatan setiap tipe diabetes. Maka dari itu, Sobat Edu jangan malas untuk berolahraga secara rutin.
Itu saja yang bisa aku bagikan untuk Sobat Edu semua. Jika ada kesalahan, Sobat Edu bisa memberikan pembenaran, masukan, kritik, atau pun saran untuk aku.
Sampai bertemu di blog selanjutnya, Sobat Edu!
Sumber:
https://hellosehat.com/diabetes/tipe-diabetes/